CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART4

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART4

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART4, Hasrat-Bispak25 "Eh kalian review gak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan lagi lihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech intinya", gerutu Sherly saat kami ke arah parkir mobil.

"Waktu iya Sher? Saya gak simak sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang dipandangin hanya Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu bukan hanya saya saja lho!", kata Sherly dengan suara merayu.

"Kalian ini… apaan sich…", saya meratap dongkol biarpun sesungguhnya hatiku suka sekali dengar semua ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan memanglah betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, namun yayangmu  kan", goda Sherly kembali, serta Jenny turut ketawa melihatku tidak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja bersama untuk menghinaku habis habisan mulai dari kantin hingga sampai ke parkir mobil. Tiada yang dapat kulakukan, saya telah tak dapat membalasnya ujaran mereka dan pasrah saja dibarengi ke-2  pujaan hatiku ini, yang sampai hati membuatku terus tersenyum malu sebagai berikut.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly sewaktu kami telah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian menghina kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang lantas menunduk malu, barangkali karena ledekan Jenny itu.

"Hai  Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung menghinaku sesudah membalasnya panggilan Andy.

Saat ini saya cuman dapat turut menunduk malu. Lantaran Jenny serta Sherly, saat ini lidahku rasanya kelu sampai cuma untuk menegur Andy.

"Ya sudah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Gak boleh dimusnahkan lho!", kata Jenny yang tau-tau suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan suara lambat.

"Awas kalaupun kamu hingga melenyapkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan nada sepelan barusan.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART4

Mukaku rasanya sungguh-sungguh panas. Entahlah, barangkali mukaku telah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan geram bersatu suka serta malu, namun mereka berdua punya sikap seakan tidak ada apa-apa sampai saya jadi lebih gaungs dari mereka berdua.

"Ya telah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sekalian lambaikan tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang lambaikan tangannya.

Saya balas melambai-lambaikan tangan sekejap dari mereka berdua. Saat sebelum saya kembali menunduk malu, saya memandang sesaat, rupanya Andy  lambaikan tangannya di Jenny serta Sherly.

Diam diam saya berasa sedikit iri mengayalkan apa yang kurang lebih hendak terjadi di dalam rumah Jenny selesai ini. Manalagi Sherly ikut pula kesana. Barangkali Sherly serta Jenny bakal ajak Cie Stefanny bermesraan atau juga bercinta, dan perlahan-lahan hasratku mulai naik memikirkan semuanya itu.

Namun saya sadar saya gak boleh mengandaikan beberapa perihal yang dapat menghidupkan hasratku pada saat saya masih di sini bersama Andy, sebab saya gak mau permalukan diriku sendiri. Apalagi saya gak boleh kehilangan fokusku kini. Saya tidak ingin Andy mengira saya tidak perhatian kepadanya jika selanjutnya obrolanku tidak menyambung lantaran pikiranku yang melayang-layang ke mana-mana.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali benar sewaktu saya memandang Andy.

"Hai pun Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, kendati dengan hati yang berdebar-debar tidak karuan.

Kami kembali termenung sejenak lama waktunya. Saya coba cairkan kondisi yang canggung ini.

"Andy, kamu betul sedang nungguin saya?", saya ajukan pertanyaan pada Andy.

Andy tersenyum malu dan mengusikk.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa mau ketahui apa kurang lebih jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap cemas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli memandang kebingungan Andy. Meskipun tentunya saya berasa puas, tetapi saya mulai ingin tahu kenapa Andy menantiku di sini. Apa Andy mau menyampaikan suatu hal padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan semua perhatian yang dikasihkan Andy padaku ini, tetap juga kami ini belum juga dengan status sepasang doi.

Walaupun demikian, besar angan-anganku jika dalam kurun dekat kami berdua bakal nyata-nyata jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telephone kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya terasa seperti tersambar petir pada siang hari yang benar-benar ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang sangat dingin. Nyaris saja saya tak sadar diri, dan saya hampir gak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… berikut saat yang kutunggu nantikan mulai sejak saya bersua serta kenal Andy di kelas 1 SMA. Pada akhirnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, serta saya mulai berani mengharapkan, mudah-mudahan mimpi cantikku bakal lekas terwujud.

"Bisa", saya menjawab sekalian menunduk, dan saat ini tukar saya yang tersenyum malu berbaur rasa suka yang sangat benar-benar.

"Bila gitu… saya malam nanti telephone kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nantikan ya", saya berujar lambat, serta parasku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdegap dengan cepat, hingga sampai sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini yakni suatu janji yang memuaskan untukku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya minta pamit pada Andy sehabis kembali lagi kami tercenung lumayan lama.

"Oh iya… saya  pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu  take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdegap kuat.

Saya masuk ke mobilku selesai sama-sama lambaikan tangan dengan Andy. Saat ini saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy dapat menghubungiku malam nanti, entahlah apa yang bakal kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Yang pasti ini hari saya suka sekali, serta saya telah tak sabar menanti waktu ini berputar-putar hingga jam delapan kelak, mendatangkan saat yang elok bagiku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya mendesak klakson mobilku 1x saat saya udah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak beberapa lama kemudian saya memandang Wawan yang membuka pintu buatku, serta saya jadi terpikir keusilanku barusan pagi. Saya menghentikan napas sekalian masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Tetapi saya sedikit kaget menyaksikan ada mobil kokoku dalam garasi. Dan saat saya memandang kokoku ada pada dalam mobilnya, yang nampaknya repot mengutak atik suatu dalam mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang jelas menempatkan marah padaku itu gak dapat seberani itu buat menyentuhku pada saat ada kokoku di sini.

Jadi saya turun dengan enjoy, dan merapat menjurus kokoku yang repot dalam mobilnya. Saya memandang Wawan yang menatapku dengan penuh hasrat, dan saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tanpa was-was dapat diapa apakan olehnya. Dan saat ini saya telah ada dalam samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu baru nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya ingin donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya dan memberi satu kotak CD yang terbungkus ini padaku, keliatannya kokoku udah tuntas memasangkan CD lagu baru itu di CD changer mobilnya.

"Thanks ya ko", kataku dengan puas dan menimang-nimang nimang CD itu, lantas mulai membaca baca title lagu yang ada pada CD itu.

"Iya iya… marilah makan dahulu, saya udah lapar nih", kata kokoku sekalian merecoki rambutku sampai jadi sedikit awut awutan semacam ini.

"Iih… apaan sich", saya bersungut-sungut serta menguber kokoku yang udah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART4

Sekianlah bila saya bersua kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau seperti berikut. Lalu kami makan bersama sekalian sama-sama bercerita beberapa perihal yang baru kami alami.  Sudah pasti saya tak segila itu untuk ceritakan seluruhnya rutinitas seksual yang kualami pada kokoku.

"Me, saya kelak diperlukan handycam. Ada pada kamu kan me?", bertanya kokoku sewaktu kami telah usai makan.

"Oh iya… sesaat saya ambilkan ya ko", kataku sekalian membersihkan tanganku.

"Aku segera turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku dan saya tunggu kokoku tuntas membasuh tangan, lalu kami sama-sama ke atas tuju kamarku sekalian kadang-kadang sama-sama menghina, dan sekali ini saya yang menang demikian saya memakai Cie Stefanny jadi bahan ledekan.

Saya lepaskan sepatu dan kaus kakiku, yang lalu segalanya kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terpikir tempo hari, waktu Jenny serta Sherly ada mengantarku serta lihat sepatu Cie Stefanny.

Sekejap jantungku berdetak cepat. Tiba-tiba saya terasa seram memikirkan apa reaksi kokoku kalaupun dia lihat Cie Stefanny tertidur di dipan kamarku pada kondisi telanjang bundar. Namun aku lekas kembali tenang waktu saya sadar kalaupun tidak ada sepatu siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Di kamar, saya menghidupkan AC dan buka korden jendela. Selesai kokoku merapikan anti virus di komputerku serta handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku mohon pamit padaku, ucapnya pengen temani papah mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang pada malam hari pada umumnya.

Sembari tutup pintu selesai kokoku udah keluar kamarku, saya mulai berpikiran, mempunyai arti saya sendirian sampai esok malam. Serta saya tahu saya tidak mungkin dapat lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini jika saya gak menggembok diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Namun saya kebingungan  memikir apa yang penting kulakukan saat saya harus makan nanti malam. Entahlah, barangkali saya mesti menghentikan lapar malam nanti. Yah, kira saja diet.

Jadi saya mengamankan pintu kamarku, tetapi suatu ketukan pada waktu saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa bila saya bawain kamu roti tawar serta keju kegemaranmu", kudengar suara kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur serta merengkuh kokoku dengan lega. Jantungku berdegap cepat, serta saya usaha merehatkan diriku dengan menyelusupkan parasku di dada kokoku yang cukup sektor ini.

Kokoku balas merengkuh badanku secara lembut, serta saya terus diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok hingga menjerit sesuai itu?", bertanya kokoku dengan terheran.

"Aku… anu… memang siapakah yang gak terkejut bila pintu yang anyar kukunci telah diketok sesuai itu?", saya berkeberatan serta mendangak menyaksikan kokoku, dan saya memasangkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech jika begitu", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya suka sekali dengan perbuatan halus kokoku ini. Saya kembali menyelusupkan mukaku ke dada kokoku, serta saya rasa aman ada pada dekapan kokoku.

Sesungguhnya saya tidak pengin melepas kokoku pergi, saya mau nikmati merasa aman ini. Namun saya takut kokoku malahan sangsi dengan sikapku.

Karenanya dengan berat hati saya membebaskan dekapanku di kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, sudah pasti tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepadanya.

Sehabis kokoku keluar kamar, saya kembali menutup pintu kamarku agar nanti kokoku telah pergi, saya udah aman. Sekurangnya ini siang saya bebas dari masalah pak Bijakin, Wawan serta Suwito yang benar tidak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Dan roti yang diberi kokoku ini pastinya dapat selamatkanku dari rasa lapar sewaktu kelak saya harus terpenjara dalam kamarku sendiri, buat mengelit hasrat tiga pejantan itu.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART4

Saat ini saya ingin tidur siang barang sesaat, biar malam nanti saya tak letih atau mengantuk saat Andy menghubungiku. Serta tentunya saya gak langsung ingin tidur demikian saja, saya mau tubuhku bersih maka saya dapat tidur secara nyaman.

Karenanya saya siap-siap untuk selekasnya mandi. Sekalian menenteng handuk, saya ke kamar mandiku buat mempersiapkan air hangat pada shower dengan memutar handel keran ke yang kebanyakan.

Seusai saya berasa air yang memancar dari shower ini tidak sangat dingin, dengan enjoy saya menanggalkan busana dan rok seragam sekolahku,  bra dan celana dalamku, lalu semua kutaruh dalam keranjang busana kotor.

Saya menggembok pintu kamar mandiku serta saya selekasnya berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa capek yang menimpa badanku sedikit terobati.

Sehabis semua badanku basah, saya mulai menganakemaskan badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, namun saya jadi menggigit bibirku sendiri waktu saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Berulangkali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tiada berencana waktu saya mencuci ke-2  payudaraku, dan dari sebelumnya yang tak menyengaja itu sekarang saya sendiri yang malahan berniat sentuh serta memikat ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mendesah nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Saat ini saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sekalian mengandaikan Andy sedang mencumbu serta memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku kini.

"Mmmh…", saya kembali mengesah dengan napas mengincar, sembari pejamkan mataku dan nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, serta bersamaan hasratku yang semakin menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Semuanya rabaan dan penekanan yang kulakukan di bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya memikirkan Andy sedang mencumbuiku dengan mesra,  sedang meraba dan meremas ke-2  payudaraku secara halus seperti berikut.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Nafsuku telah memulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat waktu jemari tanganku menarik lubang vaginaku sendiri membuatku memikirkan Andy meniduriku dengan penuh cinta di kamar mandiku kini.

"Mmm… ssshh…", saya mendesah, mendesah, serta menggelinjang perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sembari nikmati nakalnya jemari tanganku yang memikat lubang vaginaku sendiri serta saya lagi memikirkan Andy yang melaksanakan semuanya ini padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, serta napasku kian gak teratur. Saya pejamkan mataku serta ke-2  pahaku ini kurapatkan maksimal nikmati tiap-tiap renyutan yang mengundang rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Desahanku mulai berganti jadi dengusan, dan tidak lama setalah itu badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mengerang panjang, tidak kuat kembali terima seluruh kesan ini, serta saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas tersengal, saya memandang ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku terus merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal gara-gara kenakalanku ini, dan tenagaku kembali lagi seperti musnah demikian saja tidak tahu ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya meratap lambat membatasi malu memahami jika saya barusan bermasturbasi sembari mengandaikan Andy, dan saya usaha menghimpit gairah birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari kondisi terangsang ini, dan orgasmeku sudah berhenti. Rambutku jadi basah seluruhnya, dan saya memutus untuk keramas sekaligus. Gak lupa saya bersihkan lubang vaginaku tadi sempat disanggupi cairan cintaku ini, serta saat ini saya telah terasa nyaman dengan badanku.

Selanjutnya saya menghanduki rambut dan badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku hingga ke 1/2 pahaku.

Dan saya baru keluar kamar mandiku, saat saya hampir menjerit di saat saya memandang bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku barusan kordennya tak kututup.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART4

"Kalian ini udah hilang ingatan ya!", saya 1/2 mendamprat pada Wawan serta Suwito yang asyik melihatiku dari jendela kamarku

Saya sebetulnya bukan tak ingat kalaupun badanku ini udah berkali kali dicicip serta dijarah habis oleh mereka. Tentu saja bertelanjang badan didepan mereka telah bukanlah hal yang gemilang, manalagi saat ini badanku masih terlilit handuk mandiku. Tetapi entahlah mengapa, sekarang saya berasa kecewa diintip oleh mereka seperti berikut.

Wawan serta Suwito beraga tidak dengar kata kataku, dan mereka berdua menyimpan tangan mereka dalam telinga mereka sembari buka mulut mereka, seakan ingin saya mengulang-ulang kata kataku, sampai saya kian geram. Memandang sikap mereka ini saya tahu kokoku sudah pasti pergi. Kalaupun kokoku belum pergi, mustahil mereka berani kurang ajar sesuai ini padaku.

Saya ambil langkah ke jendela serta akan tutup gordin jendela kamarku ini, saat tau-tau terpikir suatu inspirasi yang membuatku mau ketawa.

Lihat mereka lagi melihatiku begitu, saya bukanlah menutupkan gordin jendela kamarku, tetapi saya jadi melapangkan handuk yang membalut badanku, serta dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama