Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Cantik Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Cantik Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Cantik Salon, Hasrat-Bispak25 Berasal dari temanku yang mau pangkas rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari barangkali tulisan ini rada awut-awutan masalahnya memang saya anyar kali pertama saya menulis. Sewaktu itu saya baru mengetahui rupanya wanita yang bekerja di salon tidak semua namun ada beberapa yang dapat dibawa kencan dalam hari sabtu tempo hari kami setuju untuk cukur rambut serta kita janjian jam 1 siang pada tempat.

Di pertama kalinya saya masuk, aku terus ke arah ke arah tempat meja reception dan di situ saya menjelaskan niatan buat cukur rambut. Disebut wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya menanti sesaat lantaran lagi repot semua.  Sekalian tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat lebih kurang siapa yang tahu ada temanku, namun tidak nampak ada temanku antara seluruhnya orang itu.  Kemungkinan ia belum hadir, pikirku.

Kuakui kalau beberapa wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan bentuk badan yang seimbang serta aduhai. Bila bisa memprediksi usia mereka, mereka berusia kurang lebih 20-30 tahun. Saya jadi terlintas dengan pembicaraan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Akan tetapi saya sendiri masih sangsi karena salon ini serius seperti salon umumnya.

Sesudah beberapa waktu menanti, saya ditegur oleh reception kalau saya dapat pangkas rambut sembari menunjuk ke satu diantaranya daerah yang kosong. Aku juga ketujuan yang dipastikan. Beberapa menit selanjutnya orang wanita muda yang elok menugur sekalian menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengen dimodel apa?" ucapnya sembari melihatku melalui cermin serta masih menggenggam rambutku yang telah lumayan panjang.

"Mmm.. diberes'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti sama di dalam tempat potong rambut umumnya, aku juga dikasih penutup pada semuanya badanku untuk mengelit beberapa potongan rambut. Beberapa waktu pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Cantik Salon

Saya yang diam saja dan ia repot mulai motong rambutku. Begitu tidak nikmat rasanya dan saya berusaha untuk cairkan keadaan.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Kurang lebih telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja satu kali ya potong di sini?" susulnya sekalian masih potong rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, selalu kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini pula janjian sama teman, tetapi mana ya kok belum tiba?" jawabku sedikit bohong.

"Ooo.." jawabannya singkat serta terkesan cuek.

"Hei.." kedengar suara temanku sembari menepuk bahu.

"Eh.. elo anyar dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. saya potong dahulu yach.." jawabannya sembari berakhir.

Bercakap punyai bercakap, pada akhirnya kami dekat, dan terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara dan ia anak ke-3 . Kami juga setuju untuk janjian berjumpa di luar di hari Senin. Buat pembaca pahami tiap-tiap hari Senin, salon ini tutup. Seusai saya tuntas, sekalian memberi teknik ala-kadarnya, saya bertanya apa dia pengen saya mengajak makan. Ia bersedia dan dia menulis di selembar selembar kertas kecil nomor teleponnya.

Sekalian menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh sejumlah temannya yang namanya Susi, Icha dan Yana. Ke-3 nya cantik-cantik tetapi Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya pun badannya. Susi, dia punya rambut rada panjang serta di bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia lumayan pendek, tatapannya lumayan aneh, dadanya sebesar Stella tetapi karena bentuk badannya yang lumayan pendek maka dari itu payudaranya membikin ngiler seluruhnya mata laki laki untuk menikmatinya.

Dan Yana, dia terlihat amat menjaga badannya, dia demikian memikat, lingkar pinggangnya yang paling bagus dengan tinggi tubuhnya, bokongnya serta dadanya-pun benar-benar seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami berjumpa dalam hari Senin dan di daerah yang udah disetujui. Selesai makan siang, kami tonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku kagum pada kecantikan Stella yang masa itu memakai kaos ketat memiliki warna biru muda tambah lagi dengan rompi yang dikancingkan dan dipadukan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius ikuti jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya seluruh pemirsa dikejuti oleh satu fragmen. Stella nampak terkejut, tampak dari bergetarnya badan ia. Tidak tahu ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadangkala meremasnya dan dia diam saja.

Singkat kata, saya membawa ia pulang ke kostnya, di tengah-tengah jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang namun putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya karena saya sendiri sedang bebas, serta kuputuskan buat naik tol serta putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama-sama diam diri, sampai pada akhirnya Stella mengucapkan,

"Mmm.. Will, saya pengen bicara suatu sama kamu, betul-betul semuanya ini sangat cepat, Will.. saya suka dengan kamu.." tuturnya lambat namun nyata.

Seperti disabet petir dengar kalimatnya, dan secara reflek saya melihat ke kiri menyaksikan ia, terlihat ia serius dengan yang baru saja dia ungkapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah percaya dengan pembicaraanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak tahu mengapa jika saya terasa kamu tidak seperti lelaki yang sempat pernah saya mengenal. Kamu baik, dan sepertinya perhatian and care. Saya tak mau bila selesai saya pulang ini, kita tidak dapat bertemu kembali, Will. Saya tak ingin kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. bila saya bisa jujur sih, saya pun suka dengan kamu, Tel.. tetapi kamu pengin khan bila kita tidak pujaan hatian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Cantik Salon

"Ok, bila itu pengen kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya gak bermain-main sama perkataanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti mati, jantungku pengen lepas, napas jadi sesak. Sinting ini anak, seperti serius! Lagi, saya melihat ke kiri lihat mukanya yang bundar dengan bola mata yang punya warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sekalian memandang matanya, dan ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian kembali pada jalanan.

Beberapa waktu lalu ia bergeser dari tempat duduknya serta ambil status untuk berikan sebuah "sun" di pipi kiriku. Diberilah suatu kecupan di pipi kiriku sembari memegang. Lama sekali dia mencium dan ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup melawan itu lagi mendesak lengan kiriku. Hilang ingatan, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatis tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan perlahan sekali, Stella berbisik, "Will, saya suka dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku dan masih tetap mendesak payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kelihatannya saya sungguh-sungguh udah terangsang dengan tindakan Stella, dan sejumlah kendaraan yang melaluiku memandang ke arahku tembus kaca filmku yang cuman 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya lambat dan rada lirih. Saya tak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku dan ke arah bawah. Saya udah serius terangsang. Lagi Stella berbisik,

"Will, saya tahu kamu terangsang, bisa tidak saya tonton punyamu? punyai kamu besar yach!"

saya mengacaukank. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia rada persoalan ketika ingin buka ikat pinggangku lantaran ia cuman memakai satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang selanjutnya saya kembali menggenggam sopir mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Tidak lama setalah itu ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku lambat. Sedikit-sedikit mukanya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari samping kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, serta dia sempat stop pada sisi dadaku, barangkali dia nikmati wewangian wangi-wangian BULGARI-ku.

Dia tambah turun serta turun ke bawah. Sekian kali Stella lakukan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu merembet naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada pada sisi biji kejantananku. Satu diantara tangannya menyelusup antara belahan bokongku, sentuh anusku, serta merabanya.

Stella menyambung perjalanan lidahnya, naik makin ke atas, pelan-pelan. Tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari telah mencengkam kemudi mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap jilatannya kurasakan seperti kepuasan yang tidak berakhir, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Tiap saat kutundukkan mukaku menyaksikan apa yang dilaksanakan setiap saat itu juga kusaksikan Stella tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh gairah.

Tidak lama Stella kusaksikan melepas tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella setelah itu mulai turunkan parasnya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan berwaspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tiada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Selanjutnya bergerak pelan-pelan kian jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Waktu tersebut kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sejenak dan kedengar suara unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak berapa lama kemudian mendarat. Kurasakan kehangatan yang fantastis enaknya menyirami sekujur badanku.

Perlahan lalu kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai sewaktu bibir dan lidahnya sampai pada bagian kepala, kurasakan sisi kepala itu makin peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan keasyikan hisapan serta jilatan Stella demikian merasuk dan mengilik semua urat-urat syaraf yang berada di sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu menuju ke bawah. Kudapatkan payudara sisi kanan. Kubuka telapak tanganku ikuti wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara lembut. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan mengikut wujud payudaranya.

Sekalian selalu mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari penyelip celana panjangnya. Digenggamnya tanganku dan disasarkannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas cukup kuat dan Stella juga stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang lumayan menyembul dari BH-nya dengan kadangkala menyisipkan satu diantara jariku antara payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang kian cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara samping kanan, saya bisa menggapai putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya melepaskan kuluman dan kedengar nada gara-gara melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, mengisap, turun naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berkali-kali. Saya tidak bisa kembali lihat ke bawah. Badanku bertambah lama kian meliuk ke belakang kepalaku telah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian fantastis mengerjakannya. Gak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Hilang ingatan, tidak pernah saya disedot sebagai berikut, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh entahlah ke mana.

Tidak kusadari kembali seputarku oleh gelombang kesenangan yang menimpa semua urat syaraf di badanku yang bertambah tinggi. Saya stop sebentar meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada bagian leher tangkai kemaluanku, dan dia kelihatan tersenyum kepadaku.

"Kamu hebat, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala terpesona oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Cantik Salon

Stella tersenyum manis dan terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya kalau kamu seperti ini selalu," bisikku kembali merasai pegangan tangannya yang tidak juga menyurut pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Kalau kamu sudah gak mau keluar, keluarin saja, tidak mesti ditahan-tahan," jawabannya dan seterusnya menjulurkan lidahnya keluar serta tentang ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia ketahui saya tengah berusaha untuk membatasi ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku rada keras mengendalikan rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadangkala dia membebaskan kuluman buat ambil napas sementara lalu meneruskannya kembali.

Kian lama pergerakannya semakin cepat. Saya udah usaha semaksimal buat membatasi ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba ke bawah. Kubuka kancing celananya. Cukup lama kucoba buka dan selanjutnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Barangkali dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan cukup ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Pada mulanya dia yang cuman bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sekejap telunjukku bermain di sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, begitu nikmat nih rasanya, pikirku. Terkadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jajaki tiap-tiap milimeter tempat dalam kemaluan Stella. Saya temui sebuah kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pula rasanya tangan kiriku. Sementara kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya sudah berapa tetes spermaku keluar. Saya serius dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, kesempatan ini dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Pada waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh dan mendesah lambat.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Lebih lama kian cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya serta Stella sejumlah menyudahi kuluman pada tangkai kemaluanku sekalian masih menggenggam tangkai kemaluanku.

Entahlah telah berapakah orang yang lihat aktivitas kami khususnya banyak supir atau kenek truk yang kami lalui, tapi saya tidak perduli. Kesenangan yang kurasakan ketika itu sungguh-sungguh membiusku maka saya udah lupakan semua hal. Kembali Stella menjilat, mengisap serta mengulum tangkai kemaluanku serta tidak tahu udah berapakah lama kami melaksanakan ini.

Kutundukkan kepalaku untuk memandang yang tengah dilakukan Stella pada kemaluanku. Ini kali Stella lakukan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai perihal ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya pas di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat keasyikan yang kurasakan. Sekian kali badanku bergetar tetapi dia masih tetap di sikapnya. Terkadang dia masukan semuanya tangkai kemaluanku dalam mulutnya dan dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sembari membebaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun-naik.

"Stella, saya sudah tak tahann.." kataku rada lirih membatasi ejakulasi.

Tetapi pergerakan Stella kian cepat dan berulangkali dia membuka matanya namun tetap mengulum serta kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Kondisi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai selanjutnya habis. Stella selalu menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semuanya sisi kepala kemaluanku. Ugh, begitu nikmat rasanya. Sehabis bersihkan semua spermaku dengan lidahnya, Stella menuju ke atas.

Kusaksikan ia, kelihatan ada sejumlah spermaku melekat di samping kanan bibirnya dan pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, perlahan. Sembari masih tetap digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Cantik Salon

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Selanjutnya dia beres-beres tempatnya, dia duduk dan membereskan busananya. Aku juga mengatur kemejaku ala-kadarnya. Saya pakai celana panjangku tapi tak kumasukkan pakaianku. Beberapa waktu sesudah itu, saya main ke kos Stella serta di waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awal mula bulan Maret lalu Stella pulang dari Manado seusai dua minggu dia ada di sana dan dia tak balik kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima jadi operator di salah satunya perusahaan pemasok layanan komunikasi smartphone. Sementara itu saya masih menjadi animator yang bekerja dalam suatu perusahaan di wilayah Kedoya tetapi saya mesti tinggalkan kostku.

Sehabis kami hidup seatap, Stella mengaku padaku kalau waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumennya dan dia menuturkan jika seluruhnya buruh yang bekerja di salon itu  karyawan sex.

Stella tidak mengerti bagaimana asal awalannya. Stella sendiri tidak jelas apa salon merupakan topeng atau sex yakni sebuah tambahan. Ia berkata jika untuk membawa keluar salah satunya karyawati di sana, satu orang mesti bayar pada muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuma punya kami berdua. Setiap malam seusai mandi pulang dari kerja atau selesai makan malam, kami kerjakan hubungan intim. Tidak tahu sampai kapan semuanya ini bakal usai. Kami benar-benar nikmati sehari-hari yang bakal kami lewati serta udah kami lintasi bersama. 

Saya benar-benar tak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella lantaran tambah hari saya semakin terbius oleh kesenangan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama