CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BADAN MONTOK

CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BADAN MONTOK


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BADAN MONTOK, Hasrat-Bispak25 Namaku Ari (nama fiktif), saya merupakan seseorang mahasiswa di salah satunya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tersohor sebagai seorang nerd yang tidak pedulikan wanita alias tidak pengin menjelimet dengan yang bernama pujaan hatian, tetapi nafsu seksku yang tidak tersalurkan ini semakin menggelora tiap-tiap saya memandang mahasiswi sekelasku yang miliki badan-tubuh merayu, selanjutnya tiap-tiap hal semacam itu berlangsung saya cuman dapat coli di rumahku sembari memikirkan dapat ngentot sama mereka. Saya miliki kontol yang cukup membesarkan hati untukku adalah sejauh 17 cm, gendut serta berurat.


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia yakni bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah lantaran tak ada yang sesuai ujarnya, Awalan dia mendidik di kelasku, dia kurang begitu menarik perhatianku karena badannya yang terus ditutupi cadar dan gamis panjangnya, tetapi tambah ke sini saya mempunyai fantasi spesifik adalah dapat cicipin badannya.


Saya pikir bagaimana metodenya ya agar dapat cicipin badan beliau ini, saya mendapati buah pikiran buat memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, kendati tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi minimal bisa menyaksikan parasnya yang terus tidak ingin bila dipotret, ini siang saya lalu memperlancarkan gagasan itu, esok harinya saya ambil rekaman itu serta saya lihat dosen yang kumaksud lagi masturbasi memanfaatkan sebuah dildo dengan memakai pakaian komplet di meja kerjanya


Menyaksikan hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari berniat untuk menggrebek beliau, waktu tempat dosen sudah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa ada nada,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika akan merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" tuturnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya tampak kalau dia lagi horny berat, ke-2  tangannya masih di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia kelihatan cemas, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali selesaiin beberapa buku di sini" ujarnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "ingin ngapain kamu?" Tuturnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau kelihatan pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengen apa kamu!" Teriaknya, "gak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu begini punyai hasrat besar pula ya" jawabku rileks, "tidak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat setubuhi ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu memohon tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar namun ibu mesti taatin saya" ucapku sambil buka celana panjang dan cdku, terpajang kontolku yang telah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlagak sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "udah tidak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sejauh ini belum disentuh lelaki pikirku sebab benar-benar halus ke kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak lambat, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "telah gak boleh nangis sini lihat saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya buat menengok lihat kontolku, dilihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia selalu tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dari itu dia kesukaran bernafas serta buka mulutnya, dengan gesit ku masukan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar. WAJIB 4D


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "jika saya tidak pengen kasar, nih hirup saja!" Gertakku, memandang saya menghardik,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang tergolek di meja beliau serta merekam pekerjaan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta mau geram sebab dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhenti, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya dan memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Lantaran kurasa cukup sesion sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "pengen ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang dilihat kaki serta paha mulusnya


dia gak gunakan legging sewajarnya akhwat lain, dia cuman memanfaatkan cd punya motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" tuturnya, kutarik cdnya serta kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek yang semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, sesudah kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sesudah kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia nampak menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tetapi dia masih tetap menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya dapat merekam aktivitas eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan tidurin ibu ri…ibu minta..sshh" ujarnya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud untuk menstimulasinya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sejenak kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu setubuhin ibu!" Gertaknya, menyaksikan dia menyentakku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BADAN MONTOK


saya memecut memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku lantaran beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik kelakuanku, memandangnya lebih mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..gak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya beralih menjadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengen keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya bertambah memacunya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya terkait palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku membebaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih yang menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang sejak dari barusan merekam aktivitas kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,kelihatan darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dari itu dia berdiri tegak dengan kontolku masih memecut memeknya, hijab lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab karena keringat kami, kedengar suara telepon yang kutebak itu yakni ponsel punyanya, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya. WAJIB 4D


saya terasa jika saya miliki sebuah inspirasi edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, nampak dia jalan membungkuk bertopang di lututnya, saya masih melecut memeknya tanpa ada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian memajukan pahaku biar saya hentikan pacuanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya dan berujar "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian terus memaksain jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung memperoleh gadgetnya dengan status menungging berpijak pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera baru saja ketinggalan di meja dosen lain


kusaksikan dia cepat mengangkut telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku ke arah beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara halus untuk memberinya keasyikan untuknya, "pengin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker ponselnya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya cemas, "eeenng tidak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" sebut bu rida dengan mendesah sebab saya tidak menyudahi lecutanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telpon, "hhmm iya dek" tuturnya. Ketahui telpon itu udah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengen keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Ingin ngapain kamu disana? !" Tuturnya was-was, lantaran kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk semua di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meskipun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya berasa jika saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu lagi buat berikan orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu hingga sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya makin banyak ketimbang yang pertama, hingga membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat lecutanku, "aahh ahh bu saya hingga sampai" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


sehabis senang saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku dan badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memecut gairah barusan, hijab panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas menggunakan busanaku, ambil bra beliau, "saya memohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, gak boleh kadu siapa bila tidak pingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sekalian kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari yakni 4 hari sehabis momen pemerkosaan bu rida yang ari melakukan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yaitu salah seseorang dosen baru di perguruan tinggi yang ada pada kota ini, saya biasa disebut "mbak-mbak akhwat" karena saya terus kenakan kerudung panjang dibarengi gamis serta rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuman seukur 34B.


Ini hari yakni sekian hari sehabis saya merasakan petaka pemerkosaan yang sudah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya harus pulang cukup malam seputar jam 9 malam karena banyak pekerjaan yang sebaiknya kuselesaikan ini hari. Sebab udah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen telah tak bekerja kembali, jadi saya memilih untuk pulang gunakan bis transkota, kumenunggu kurang lebih 10 menit di halte depan universitas serta selanjutnya ada suatu bis transkota yang bakal kutumpangi, kutidak mencermati kalau bis itu dipenuhi akan lelaki, serta cuman sedikit ada wanita, tapi lantaran saya takut kalau naik angkot jadi saya beranikan diri untuk memakai bus itu, saya tak mendapatkan bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, saat ku asyik bergelut dengan gadgetku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama