CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN JELITA

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN JELITA

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN JELITA, Hasrat-Bispak25 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Momen baru saja telah membinasakan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Setelah perkara Ryoko tuntas, Sani memanglah balik ke sana. Tetapi ia cuma memperoleh sodoran tas berisi barang pribadinya dan komentar dingin dari penjaga di muka.


"Sebab udah diberhentikan, Anda telah tidak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini banyak barang Anda."


Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tidak ada pada tempat, lagi ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Jika tak ada kepentingan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tak dapat menanyakan seterusnya sebab sang penjaga langsung tutup korden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Sehabis lembaga serta keluarga, Bambang Harjadi lantas udah wafatkannya. Tidak ada kembali manusia yang pengen membantu JuaSani. Dengan cara lunglai dan jiwa terbuncang ia jalan terseok jauhi rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak nampak di tengah-tengah siraman hujan deras.


Seandainya ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!


Namun ia penjahat!


Apa perbedaan dengan diri kamu? Meski penjahat, malah Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastilah arah, dan hujan masih tetap turun dengan deras. Sani sudah tidak perduli kembali, dia sungguh-sungguh kehilangan pegangan. Beberapa kali ia terjatuh, dan terciprat sewaktu kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Seseorang pengendara motor ada dalam sampingnya, dan berbicara padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN JELITA


Sebentar Sani tercenung. Lantas ia memilih untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia tidak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga melesat tembus hujan, di tengah-tengah kota yang tuju senja.


Saat malam…


"Penonton. Heboh penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang sertakan pelaku polwan buka kembali sesi anyar di saat beberapa waktu ini dalam masyarakat mulai tersebar video porno yang diperkira diperankan JP, pelaku polwan itu.  Meskipun begitu Kepolisian menyebutkan video itu tidak ada hubungan dengan masalah ini serta bukan libatkan JP. JP sendiri didapati udah dihentikan secara tidak hormat lantaran bisa dibuktikan kerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan informasi malam terus menyuguhkan beberapa hal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" nada Sani menyambat panjang ditingkahi gelak tawa beberapa laki laki.


Mereka lagi ada di dalam satu warung kecil di wilayah jorok, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur karena ia sendiri sudah tidak kuat mengusung kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek serta dibuat mabok.


"Eh gua ada videonya yang berada di tivi itu loh!" dahsyat seorang lelaki di dekat Sani. "Aku diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Ingin menonton gak?"


Beberapa temannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah gairah Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Beberapa laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberikan komentar kotor memandang kesenangan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung hingga sampai malam serta menyiram warung itu.


"Eh Non, ingin turut tonton film heboh gak?" Sang tukang ojek baru saja memboncengkan Sani mengangkut kepala Sani hingga Sani dapat memandang video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Orang temannya kembali, nampaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak sanggup menentang saat dimainkan begitu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan sejumlah photo Sani waktu sedang menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih di waktu penangkapan di dermaga, dan sejumlah foto datang dari pengumpulan bukti-bukti Savitri. Misal Sani masih berpikir jernih, ia wajar sangsi dengan bocornya seluruh bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman mencapai paras Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Kawan-kawannya justru tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak mengerti, tidak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan bertepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh telah tengah malem nih. Saya ingin tutup!" kata seorang, kelihatannya pemilik warung. "Mari bayar, gak boleh pada ngutang! Lu di membuka botol saja sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu ngomong, "Sori Bang, saya kagak ada uang. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Namun kalau gua bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Tujuan lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman lagi menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian melihat tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi saya lebih dulu yang pakai ia. Aku kagak pengen sisa elu di."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang dari sana menghalau seluruh yang berada di atas meja, lalu mengusung badan Sani serta menempatkannya celentang di atas meja, disediakan menjadi tempat pemuasan hasrat.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semua ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata serta dilihatnya sinar matahari yang udah rada tinggi.


"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Rata-rata minum hingga ketiduran di sini ya?"


"Auhh… gak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani cuman dapat bercakap putus-putus. Ia belum memandang siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Sampai tidak pakai busana ini. Mari, bangun, gunakan busana dahulu."


Sani bangun dengan kerepotan, lalu pakai kembali pakaiannya yang berantakan. Ia lantas sadar di vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terlintas peristiwa-kejadian sama sewaktu masih menyaru, ia tertidur sehabis layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani saat ini dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, muka keras yang masih tetap sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, dan kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani ke arah belakang warung, dari sana ada WC jongkok simple yang saru dengan ember serta gayung. Membatasi jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali lagi ke tengah warung.


"Tuturnya Alip kamu pengin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia katakan membawa kamu kesini ucapnya kamu pengen cari kerja."


Sani rada kebingungan.


"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memaparkan, sembari menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN JELITA


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama salah satunya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Betul pengin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seseorang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak serta menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerepotan berdiri dan pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya mencela.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main gak bayar Mbak!" orang barusan menyepaki berteriak membalasnya.


"Gaduh sangat sich," 


Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Orang lelaki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan pakaian kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak berhasil dapatkan kesuksesan meski sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya secara baik, mempersilahkannya duduk di sofa depan dan tanpa disuruh langsung memberikan botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka beraneka macam, dari ABG kurus kering hingga STW montok. Berbau beberapa macam wangi-wangian murahan berbenturan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, membuat belahan dada serta paha, tapi kesan-kesan murahan tak dapat lenyap. Namun sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, rupanya ada pula yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada pada tengah. Wanita itu kenakan blus tanpa lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, hingga sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran dilihat. Meskipun riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, mukanya masih lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak memutuskan Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia sungguh-sungguh terasa tidak mempunyai harga diri kembali selepas dibikin malu di mata khalayak, disingkirkan, dibuang orang tua, dikhianati keluarga, dan paling akhir digilir oleh sekumpulan begundal kelas teri saat mabok. Jadi ia juga tidak berpikiran jenis-jenis saat Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak lagi berasa dianya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama dengan yang ditudingkan penjuru dunia, seluruh orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disinilah lokasi yang layak untuknya, di mana seluruh orang didalamnya tidak mempunyai harga diri. Di mana semuanya wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum serta menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, setelah sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh dan harga kemahalan. Mereka ketujuan kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu banyak pelacur murahan yang lagi bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga dari sana. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, hakekatnya sama dengan kerjaannya di bawah Ryoko dahulu, tetapi kelasnya jauh beda. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani tidak repot membawa berbicara atau bergaul sang bapak, dia segera menanggalkan baju laki laki hidung belang itu, lantas menelanjangi diri. Buat memancing gairah, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan pada akhirnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya serta menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah di saat bekerja untuk Ryoko tidak raib. Setelah membasahi semuanya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengelitik pelir, serta terus turun hingga sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia betul-betul untung mendapatkan service kelas atas pada tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak serta memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia sudah tak memikir memakai kondom—dia tidak perduli kembali dengan dianya sendiri, gak perduli dampak hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sembari merengkuh kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu terhadap Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang lumayan di luar pendapat, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani melecutnya hingga ia sendiri orgasme, tetapi tamunya selalu tegang. Mereka selanjutnya ubah status jadi misionaris, dan sang bapak memacunya lumayan lama, barangkali 20 menit, hingga ia mandi keringat serta sang bapak pucat.


"Kok nggak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani jengkel. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, tetapi ia gak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering lantaran kelamaan difungsikan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi pula, biarpun disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas dipan dan mengeloyor pergi. Sani tergelimpang mengangkang, ngilu. Akan tetapi kerjaannya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah membuat banyak lelaki hidung belang menyemut ingin nikmati kemulusan badannya. Dan baru-baru ini Sani bangun serta memakai handuk untuk tutupi badan bugilnya, pintu tempat tempat pertarungannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok serta wajahnya gahar masuk dengan semaunya, Salah seorang pada mereka yang nampaknya pimpinan sekelompok tersebut lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kurang kuat buat menentang, selangkangannya masih perih seusai digempur penis bandot tua konsumen setia awal mulanya, dan dia betul-betul tidak ingin kembali menentang. Dia biarkan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN JELITA


Lututnya lumayan sakit lantaran terbentur semen kasar, serta perih sewaktu dia diminta beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu betul-betul tak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor serta berbau milik dia ke mulut elok si gadis yang saat ini terselak, serta usaha seharusnya buat mengesankan lelaki yang udah bayar badannya untuk memberinya layanan terunggul. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas mulai mengitari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… seumpama Sani tahu jika beberapa preman itu benar-benar gak bayar satu rupiah lantas buat nikmati badan cantiknya! Andaikata Sani tahu jika Mami Nuri saat ini tengah mengurut dada sebab mesti biarkan bintangnya jadikan gaji uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih beberapa preman.  Dan Mami Nuri cuma dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terbendung wanita itu bersamaan badannya yang diberlakukan bagaikan binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuman dapat terisak perlahan saat dia masuk ke kamar dan menyaksikan Sani terlentang tak sadar diri gak mempunyai daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani meniti jabatan sebagai pelacur kelas teri. kecantikannya tidak sirna, juga kenggunannya semakin terpancar meskipun dia tidak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor untuk mencuri perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, juga hampir tidak bermake-up jadi membutanya jadi benar-benar anggun, dan sebabkan banyak lelaki yang menghendaki servis dari dirinya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dijalankannya membuat konsumen setianya demikian menggemari dirinya sendiri. Dan demikian keseluruhan servis yang dikasihkan Sani sampai beberapa konsumennya tidak akan mengenali kalaupun si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti umumnya banyak pelacur yang terus-terusan layani lelaki, Sani juga mulai terasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai beraksi untuk membikin beberapa tamunya berasa ibarat laki laki istimewa.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Meski sebenarnya kalau bukan lantaran obat kuat, jadi dalam perhitungan 3 hingga 5 menit karenanya beberapa lelaki itu telah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan sepanjang 5 bulan itu, ketenaran yang didapat Sani mulai membuat seseorang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani terasa tersaingi. Sebab sebelumnya Sani tiba dirinya-lah bintang di semuanya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada bagian Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo perlahan akan tetapi dengan suara keras.


"Saya tidak sukai dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung ibarat anak kecil yang mau menjadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sembari lalu, walaupun sesungguhnya dia bisa menduga wanita yang mana dimaksud Mira, lantaran dia sendiri sudah seringkali merasakan kehangatan serta servis keseluruhan si gadis yang diberi dengan cuma-cuma selaku bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Tergolong sewaktu tanpa jijik dan risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama