CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN JELITA PART2

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN JELITA PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN JELITA PART2, Hasrat-Bispak25 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, saat dia sedang tunggu anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan sebuah sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyongan hingga dia gak dapat menantang sewaktu ditarik ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang disasarkan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tidak aneh kembali dengan ruangan penyelidikan. Dia beberapa kali sudah harus duduk di dalam ruangan semacam itu, bertransaksi buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tetapi ini kali permohonan, bukan… perintah yang diterimanya cukup antik. Dia malahan belum mengenali siapa interogatornya kesempatan ini. Nada pria itu demikian dalam, bahkan juga dia lantas mengaku jika dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, kini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu selaku permulaan. Margo yang umumnya gak sabaran serta berani menantang sekarang pilih mengikuti.

"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya pengen, kau monitor dia… Kau serta anak buahmu bisa menggunakan ia jadi layanan uang keamanan seperti yang umum kau laksanakan. "

Embusan cerutu cuba menimpa muka Margo. Orang ini istimewa, berpikir Margo… dia berjumpa musuh yang jauh semakin kuat ketimbang dianya.

"Anak buahku akan kerap hadir pada umumnya, memohon bagian darimu… dan kamu akan antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya ingin wanita itu dijarah bekerja keras… kau mesti mengatur sampai tamunya bertambah sebagian dari tempat lainnya, meskipun sebetulnya tanpa ada kontribusimu lantas ia sudah tentu bakal menjadi diva di sana… Sebarkan info, sebarkan terkait dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro selanjutnya membulatkan niat buat bertanya… "Mengapa kau mau merusak wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepadamu?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN JELITA PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya ingin merusak dirinya sendiri, sampai apabila waktunya udah tiba… dia bakal taat sepenuhnya di diriku… Akan tetapi, seblum dia mendapat status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus merasai apakah yang dimaksud namanya neraka dunia, apa yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo menciut. Lelaki ini hilang ingatan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan membikin Margo kembali lagi ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu serta terheran…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Lakukan…"

Mira memandang jika Margo menjadi pucat selesai terima telpon itu… dan Mira belumlah sempat memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menyingkirkan gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membuat Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengin urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira selekasnya keluar rumah Margo yang simpel itu, tapi hatinya sedikit senang lantaran dia dapat memengaruhi Margo buat membinasakan Sani. Dia tidak lagi perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Perbincangan barusan membikin Margo benar-benar takut. Lelaki itu sungguh-sungguh iblis…

"Margo… tentulah saat ini Mira telah berikan badannya pada kamu jadi bayaran untuk membinasakan Sani…" kata lelaki itu, yang bikin Margo tercenung.

Bagaimana dia dapat mengetahui?

"Kau bakal kerjakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima daerahmu… silahkan siksa Sani, cabuli berusaha keras, tetapi jangan sempat ia mati… Kau bisa bawa Mira, agar ia ikut pula menganiaya Sani buat mengeluarkan sakit hatinya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang tengah berbelanja sayur, cuman memakai tank luar biasa dan celana pendek, gak sangat memerhatikan Mira yang hadir dekatinya. Dia merasa wanita itu persis seperti dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bersikap ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuman tersenyum simpul, dia lagi tak mau berbasa-basi. Juga sesungguhnya dia sendiri tidak memiliki banyak kawan di Kalirotan. Dia bertambah tertutup dalam hubungan. Yang dia pengin kerjakan sebatas buka pahanya lebar-lebar, dan membebaskan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya serta mulutnya dengan optimal.

"Sani… saya pengen meminta bantuan sekejap, saya ingin mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… wajar banyak yg suka godain, hihihi!"

Sani yang malas pengin sekali menampik, tapi Mira membekuk lengannya serta menariknya ke arah tempat yang lumayan sepi sebelumnya menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali ikuti cara Mira menuju gang yang ia mengetahui sebagai sisi terkejam di Kalirotan, serta tidak ada satu juga PSK yang cukup sehat untuk menawarkan diri dalam tempat itu…

Mira  memajukan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka dari itu Sani tersungkur jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Waktu si gadis bangun, dia bisa dengar bila pintu ada berada di belakangnya ditutup. Buat sekilat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu bikin si gadis mengerjap karena silau. Serta waktu dia bisa peroleh kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira setelah itu ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang gak diperkira oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira membikin Sani terjengkang. Mira yang seperti kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira mendiami perut Sani, serta dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menghantamkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang menyengaja menginginkan paras Sani tinggalkan sisa di paras mulus si eks polwan. Sebelumnya Sani pilih pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Tetapi perasaannya untuk tetap bertahan kembali tampil. Demikian memperoleh kesempatan, Sani selekasnya memberinya perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Beberapa lelaki ketawa berbuat tidak etis, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan type perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terlebih Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… style berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Justru lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak berlaga ibarat orang polwan. Dia sekarang cuma berlaga berdasar perasaan survival… dan ini cukup mengagetkan Margo, yang menginginkan bila pelacur yang paling menjadi perhatian ini punya ketrampilan bertanding yang dapat bikin si perwira terlena. Akan tetapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang terhidang, terang terlihat kalaupun Mira mulai kebingungan. Sani sendiri mulai tampak balik ke mode bertandingnya yang dahulu.

Margo memberinya tandanya terhadap seoang anak buahnya yang dengan bergas menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta mengerang kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang luka oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira membantai muka Sani, mengakibatkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis lihat muka Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Tapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani sampai muntah serta megap-megap. Mira menggebuk mutlak di uluhatinya. Panglima Margo melepas si gadis yang lekas jatuh terduduk, dan Mira memberinya sepakan keras ke rusuk si gadis, menimbulkan Sani terjengkang serta ringkuk kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang keras menyudahi cara Mira.

Rupanya Mira udah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira melihat Sani yang mengerang menghentikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Dan Mira mengambil langkah maju.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN JELITA PART2

Saat ini Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia menyuruh lima panglimanya untuk memberinya pelajaran pada Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan busana. Akan tetapi sekarang dia harus memikir dirinya sendiri sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dirinya sendiri bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tapi sebuah kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati perintah yang digenggam Margo, belati dengan baja opsi yang paling cemerlang. Dengan badan telungkup, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seperti menarik tiap-tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, bahkan juga menjilatinya… Serta terlebih lubang cantik yang seolah tidak pernah buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang peroleh keasyikan mirip, baik dari istri syah mereka ataupun pelacur yang lain memutuskan untuk gak melepaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat rasakan baja itu mengusung bahan celana pendeknya, dan bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, pertanda jika saat ini kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta membikin selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin. Dengan badan yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sesuai dengan kuatnya baja belati, sampai dengan sejumlah pergerakan saja badannya terpajang bebas di depan lelaki bajingan yang terus berlakukan banyak buruh sex komersil ibarat onggokan daging pemuas gairah. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor serta kasar hanya karena berwujud susunan laporkan semen tanpa tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih sebab tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Serta jeritannya tambah kuat sewaktu Margo menyuruh anak buahnya untuk membalik badannya, lalu tanpa belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan serta seruan mohon ampun Sani betul-betul gak digubris oleh Margo yang seperti melepas kebencian yang ditahannya sekian lama ini. Saat lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cidera sikatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut didepan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan sekehendak hati menohokkan penisnya ke vagina Sani yang bengep gara-gara sikatan sabuk yang berulang kali di situ. Sani cuma dapat menggelinjang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membikin si gadis mendesis sebab keringat si kepala preman membuat perih bilur serta cedera di badannya. Sani cuma menggeletar membatasi perih saat selanjutnya Margo menarik keluar penis yang udah buang sperma ke rahimnya.

"Rasakann tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belumlah juga tuntas sewaktu ke-10 anak buahnya selekasnya menyerobot Sani yang cuma dapat mendesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser mengarah figure badan di pojok lain gudang itu. Pribadi Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya tampak patah serta dislokasi.

Pelajaran yang diberi anak buahnya memanglah kejam… akan tetapi itu perlu. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih yang bernafas walaupun cuman kadangkala.

"Saya udah molorangmu, Mira… tetapi kamu menantang aku…." ucapnya sembari bangun, menarik samping kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira ibarat menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN JELITA PART2

Margo mengangkut badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman untukmu," tukasnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak lihat isi kandang yang dapat memuat 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terkaget sebab paparan matahari membuat Mira menciut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan semacam itu, dia tidak dapat meronta atau berontak, dia cuman dapat pasrah sewaktu badannya diangkat Margo dan disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira merasai sakit, tapi dia tidak akan dapat bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat merasai kesakitan tanpa bisa mengerjakan apa-apa… rasakan badannya perlahan-lahan jadi hidangan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang lagi mengolah Sani. Dua penis anak buahnya tengah membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis didesak mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis tidak lebih bagus nasibnya… seseorang anak buahnya lagi menyikat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan begitu kasar. Margo menyaksikan ke kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seperti pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan di belakang kepala. Margo tersenyum senang menyaksikan mimik muka banyak kepercayaannya yang tidak kenal takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya membuat nyawanya terbang tinggalkan badannya. Serta pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi kisah paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima lokasi yang gak lama pun ikuti tapak jejak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang udah jadi sisi grup yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendatangi pribadi yang kembalikan pistol yang baru-baru ini mengakhiri nyawa Margo ke sarungnya.

"Lokasi telah ditangkap, semua intimidasi udah dinetralisir, laporan usai"

Lelaki itu mengusikk serta pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati figure badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berujar lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit dan merasakan jarum I.V  di situ. Matanya mengerjap, dan samar-samar dia memandang kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih berpindah menjaga badannya, mengembalikan semua cedera. Semua dan beberapa dokter mengupayakan dengan segenap tenaga untuk kembalikan situasi Sani seperti yang telah lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Di saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta melihat refleksi dianya di cermin, dia takjub. Tidaklah ada satu cacat lantas yang gak dibetulkan, sampai sejumlah bekas cidera di badannya anyar terlihat jika jadi perhatian dari benar-benar dekat. Lalu, dokter yang menjaganya ada dan berujar,

"Selamat Nona, sesaat lagi anda sudah bisa pulang."

Sani kembali termangu… Ke mana dia akan pulang? Dengan lemas Sani mengkonsumsi makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Dan tidak tahu kenapa dia terasa begitu letih…. benar-benar sangat letih…

"Dipan ini menjadi lebih empuk", batin Sani sembari buka matanya…

Dan Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sembari memegang kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu selanjutnya ada jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis bersusah-hati, tangis berbahagia….

1 tahun setelah itu. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi lagi melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, tentang penghasilan serta pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, akan tetapi saat ini menjadi kebun penghasilan dianya, dengan hasil benar-benar memberikan kepuasan.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN JELITA PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia banyak client saat ini jadi punya dia, maka dari itu ia tambah luar biasa dalam berkuasa dibalik monitor biarpun ia sekarang udah pensiun. Tak kenapa akhiri profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir gak menggapai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang kapan saja, karena seluruh kartu berada pada tangannya. Tahun yang kemarin Ryoko divonis enteng, cuman 1 tahun penjara. Benar-benar tersebut hukuman optimal buat mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, tetapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang menyebutkan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah meniti saat hukuman serta bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama