CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART7

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART7

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART7, Hasrat-Bispak25 Kepuasan yang kurasakan ini sungguh-sungguh tidak tertahan kembali. Otot perutku terus kontraksi menemani orgasmeku, rasanyaseperti diremas remas. Lubang vaginaku terasanya bakal bobol. Tanpa ampun, badanku mesti kembali tersentak sentak lalu menyebutng sejadi jadi.

Tau-tau saya tidak dapat kembali dengar nada jeritanku sendiri. Selanjutnya penglihatanku jadi kabur dan segalanya jadi gelap…

VII. Kehadiran Cie Natalia

"Eliza…", kabur samar kudengar nada yang panggilku.

"Mmmhh…", saya mengerang kurang kuat serta perlahan-lahan saya buka mataku, tetapi sinar yang menimpa mataku ini berasa demikian silau, memaksakanku kembali memicingkan mataku.

Saya terasa pernah dengar nada itu, tetapi saya jadi mau tahu dan saya memaksakan buka mataku buat memandang siapakah yang panggilku.

(Natalia)

Rupanya sangkaanku betul. Itu suara Cie Natalia, keponakanku masih yang berumur 19 tahun. Cie Natalia masih kuliah di semester dua, di universitas yang serupa dengan tempat Cie Stefanny kuliah. Serta kebenaran sekali Cie Natalia pun ambil jalur yang serupa dengan Cie Stefanny.

"Eliza, kamu tidur saja dahulu", kata Cie Natalia yang membantuku tiduran kembali di ranjangku sewaktu saya usaha bergerak duduk.

"Halo Cie Lia…", saya menegur Cie Natalia sembari tersenyum.

"Halo pun Eliza… anyar saja Cie Cie kesini, semula sich pengin meminta bantuan kamu. Tetapi Cie Cie baru mengerti jika kamu sakit begini…", kata Cie Natalia yang kelihatan sangsi.

"Eh… mengapa Cie? Eliza gak apa apa kok…", saya ajukan pertanyaan ingin ketahui.

"Eliza, barusan tubuh kamu panas. Saat ini lantas mukamu terlihat pucat. Kok masih katakan bila kamu gak apa apa? Ini pun Cie Cie ingin antara kamu ke dokter", kata Cie Natalia.

"Tidak, tidak perlu Cie, Eliza tidak apa apa, benar-benar. Eliza hanya kecapaian kok", saya berujar dengan sedikit was-was.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART7

Saya jadi takut ke dokter. Entahlah apa dokter dapat tahu atau mungkin tidak, tetapi saya takut bila nyatanya dokter dapat tahu saya kecapaian dikarenakan ngeseks serta ngeseks. Apa yang terjadi bila hasil diagnosis begitu hingga kedengar oleh Cie Natalia?

Saya jadi terlintas, ini hari saya barusan ditaklukkan oleh tiga pejantan di rumahku. Serta barusan itu mereka memaksakanku orgasme serta orgasme hingga saya semaput.

Entahlah apa yang terjadi selanjutnya, dan saya baru sadar jika kini saya kenakan busana tidur baby doll. Akan tetapi saya sadar jika saya gak memakai bra serta celana dalam.

"Benar-benar gak apa apa Eliza?", bertanya Cie Natalia membubarkan lamunanku.

"Iya Cie, benar-benar. Terus, Cie Cie pengen mohon bantuan apa ya?", tanyaku sekaligus usaha mengarahkan percakapan.

"Begini Eliza, esok malam ada tukang service yang pengin tuning piano Cie Cie, namun Cie Cie anyar ingat kalaupun esok itu Cie Cie perlu datang ke acara pesta hari lahir rekan Cie Cie. Nach, papah serta mama Cie Cie kan masih di Amerika habis ngunjungin koko Hong hari Senin lalu . Maka, dalam rumah Cie Cie gak ada yang dapat nungguin tukang service itu", Cie Natalia cerita panjang lebar.

"Lagi, Cie Cie ingat kamu kan dapat juga main piano . Maka barusan Cie Cie pengin minta bantuan kamu untuk jagain tukang service itu, sekaligus kamu coba coba apa pianonya telah dituning secara baik. Tapi…", kata-kata Cie Natalia berhenti, serta dia menghela napas.

"Ooh… tidak apa apa Cie, Eliza ingin kok. Tetapi esok tukangnya hadir jam berapakah Cie? Masalahnya Eliza kan ada les balet, selesainya jam enam malam", saya memaparkan skedulku pada Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Oh tukangnya hadir jam tujuh malam kok Eliza. Kamu dapat ada ke rumah Cie Cie sesudah les baletnya tuntas. Tetapi kamu sakit ini, Cie Cie tidak enak…", kata Cie Natalia sembari membelai rambutku.

"Cie… Eliza gak apa apa kok, benar-benar", kataku sembari tersenyum manis.

"Mmm… namun kamu Senin esok ada pe er atau ulangan gak Eliza?", bertanya Cie Natalia.

"Gak ada kok Cie. Kalau ada, Eliza kan dapat belajar sembari nungguin tukang service piano itu", saya usaha menekankan Cie Natalia.

"Duh, thanks ya sayang", kata Cie Natalia lalu memegangku dan mencium ke-2  pipiku.

Jantungku berdebar-debar cepat karena dekapan dan kecupan Cie Natalia barusan. Wangi rambut Cie Natalia yang mengenai mukaku membikin pikiranku mulai kacau-balau.

Tetapi saya sadar kalaupun seharusnya saya tidak melakukan perbuatan yang aneh aneh. Bagaimanapun juga Cie Natalia masihlah ada pertalian kerabat denganku, dan saya gak pengin ia mengerti jika saya menyandang penyimpangan, adalah sukai dengan sama-sama typeku, meski tentunya saya masih menyenangi lelaki.

Andy! Saya terkenang janji telpon jam delapan malam. Oh, apa saya telah melewati saat yang kutunggu nantikan itu?

Saya selekasnya cari dan menyaksikan jam dinding, serta saya menarik napas lega di saat saya memandang jam tersebut masih menunjuk jam 1/2 tujuh, malam pastinya.

"Ih Cie Cie, tidak mesti gunakan thanks dech . Sehingga, Eliza ada esok malam ya Cie?", tanyaku dengan manja.

"Eliza, bila kamu pengin, kamu lekas bermalam dalam rumah Cie Cie ini malam. Kamu membawa saja busana untuk esok, namun juga busana sekolah buat Senin kelak . Maka kamu dapat istirahat dalam rumah Cie Cie, sekaligus nemanin Cie Cie getho. Rupanya gak nikmat pula sendirian di dalam rumah makin lama, hihi…", kata Cie Natalia sembari ketawa kecil.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART7

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Yee… mmm… tetapi bisa pun sich. nanti ya Cie, Eliza siap siap dahulu", kataku dengan puas.

Aku lekas saja menyetujui penawaran Cie Natalia. Saya gak tahu apa banyak pejantan itu telah bahagia atau memang belum pesta nikmati badanku barusan sore. Tetapi yang benar saya tidak sedang ingin layani hasrat sex mereka.

Saya menghindari pada mereka ini benar-benar bukan dikarenakan mereka wajahnya tidak baik. Malah diam diam saya mengetahui hal semacam itu sebetulnya justru menambahkan hasratku, saat saya mesti memasrahkan diriku ditiduri oleh beberapa pejantan yang wajahnya gak karuan seperti pak Bijakin, Wawan atau Suwito.

Namun saya pikir untuk istirahatkan badanku yang udah terlampau kecapaian. Bahkan juga saya pikir untuk ‘meliburkan' badanku dari sentuhan banyak pejantan itu sepanjang beberapa waktu. Dengan demikian saya mengharapkan badanku dapat sembuh. Sekian hari ini saya terasa sangat gapai. Bila dapat, saya dapat pulang dari rumah Cie Natalia hari Rabu malam saja.

Saya dapat menghubungi Cie Stefanny bila saya tidak dapat les hari Senin esok, atau barangkali saja saya minta Cie Stefanny hadir ke rumah Cie Natalia, untuk memberinya les padaku di situ. Bab izin, saya meyakini papi mamaku pastilah meluluskan, karena dahulu waktu saya masih kecil, saya kerap bermalam di dalam rumah Cie Natalia. Saya bakal mengontak dan mengontak mereka kelak sesudah saya hingga di dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza pengen bermalam di dalam rumah Cie Cie hingga sampai hari Selasa malam. Bisa tidak Cie?", saya menanyakan pada Cie Natalia yang menantiiku.

"Bisa donk Eliza… pengin bermalam 1 bulan, 1 tahun, itu pun bisa jika kamu pengen", goda Cie Natalia.

"Yee… ya sudah, Eliza bermalam hingga sampai Selasa malam ya Cie", kataku yang dibalas anggukan dan senyuman manis Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya mempersiapkan seluruhnya. Beberapa buku sekolah sampai hari Rabu kumasukkan ke tas sekolahku sampai nyaris gak muat. Saya ambil tas bajuku yang lumayan besar, dan saya masukkan handuk kering, selimut kesukaanku, tiga stel seragam sekolah plus kaus kaki untuk Senin sampai Rabu.

Gak lupa saya memutuskan lima stel pakaian rumah serta pakaian tidurku. Yang nyata saya masukkan baju baletku, komplet dengan sepatu balet yang telah kubungkus dengan kantung plastik. Dan tentunya sejumlah pasang bra dan celana dalam yang sangkanya bakal cukup sampai hari Rabu kelak.

Juga diam diam saya bawa pil anti hamil yang teratur kuminum di kala suburku, dan kuselipkan pada timbunan busana yang telah ada pada tas bajuku. Entahlah mengapa saya terasa pil itu harus kubawa, walaupun seingatku tiada pembantu lelaki di dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza pengen mandi dahulu. Tetapi Cie Cie gak boleh pulang dahulu ya, Eliza ingin pergi saling kelak", saya meminta dengan manja.

"Iya, tak boleh cemas Eliza. Cie Cie nanti kok", kata Cie Natalia yang sekarang tiduran dengan enjoy di atas ranjangku.

"Thanks ya Cie, kataku suka.

Saya selekasnya masuk ke kamar mandi sehabis mempersiapkan busana gantiku. Secara sekejap saya mandi keramas sebersih bersihnya, tidak lupa saya gunakan cairan pencuci vaginaku buat bersihkan lubang vaginaku yang dirasa lembab dengan tersisa cairan cintaku di saat saya dibabat sore barusan.

Lalu sesudah saya keringkan rambut dan badanku, saya ganti pakaian dan masukkan cairan pencuci vaginaku, sabun, shampoo, sikat gigi dan pasta gigi ke kantung plastik. Seusai kurasa tidak ada yang ketinggal, saya keluar kamar mandi.
 Sekalian bercakap dengan Cie Natalia, saya menyisihkan diri keringkan rambutku dengan hair dryer,  menyisir rapi rambutku.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART7

Sesudah saya masukkan semua yang hendak kubawa ke tas bajuku, saya mematikan lampu serta AC kamarku. Sepatu sekolahku telah kumasukkan ke kantung ngeresek, sedang saya sendiri menggunakan sandal yang umum kupakai buat acara enjoy.

Lalu kami berdua lekas turun ke arah garasi. Ditolong Cie Natalia, saya menempatkan seluruhnya barang bawaanku dalam mobilku. Sesudah usai, saya panggil pak Bijakin, meminta buat menolong buka pintu garasi dan pintu gerbang, lalu saya dan Cie Natalia saling masuk ke mobil masing-masing.

Sempat kusaksikan barusan pak Bijakin melihatku dengan terheran-heran, tetapi tidak tahu kayaknya dari mata pak Bijakin dia nampak puas, atau mungkin lebih persisnya lega melihatku. Diperjalanan ke arah rumah Cie Natalia, saya anyar terkenang perihal pembantaian sore barusan yang mengakibatkan saya semaput karena orgasme.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama