CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART8

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART8, Hasrat-Bispak25 Tau-tau saya jadi mau ketahui apa yang berlangsung padaku barusan pada saat saya tak sadar diri. Karena itu saya ambil smartphoneku, serta mengontak telephone rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku sewaktu saya dengar nada Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Bijakin pula bisa", kataku lambat.

"Iya non…", Sulikah menyetujui, dan kudengar nada gagang telpon yang ditempatkan.

Sejenak saya tunggu, dan sehabis saya dengar nada Wawan, saya lekas bertanya niatku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya tidak sadarkan diri?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam menanti Wawan memperjelas kelakuannya.

"Barusan non tau-tau tidak sadarkan diri. Saya serta semua sampai terkejut non, lagi kami seluruhnya coba bangunin non Eliza, tetapi sampai sekitaran sepuluh menit juga non masih gak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku mau tahu.

"Ya, jujur saja awalannya saya dan yang lainnya menduga non pura pura. Saya coba mengiliki pinggang non, tetapi non diam saja. Selalu saya celupin jemari saya ke memek non, tetapi non masih gak sadar, jadi Suwito serta Berbudiin  saya suruh tolong bangunin non. Lagi mereka ngeremasin susu non Eliza. Sampai memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun sia-sia saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Telah mengetahui saya semaput, jadi diedel edel seperi itu. Lagi setelahnya bagaimana ceritanya hingga Cie Natalia ada?", dengan sedikit kecewa saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, tapi saat ini saya jadi terangsang memikirkan tindakan mereka bertiga itu.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART8

"Yah non… barusan saja saya kuatir simak non gak sadar. Jika tahu non tidak apa apa dan selanjutnya akan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non sampai senang. Belum pula Suwito serta Bijakin yang ngomel gak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang sekarang jadi dapat bisanya lagi cerita sembari mengeluh.

Namun hatiku kian tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengayalkan mereka bertiga yang jadi repot menjarah badanku tiada peduli jika nona majikan mereka ini lagi jatuh semaput.

Pikiranku sedikit melayang-layang, dan saya akan meraba maupun membelai wilayah selangkanganku sendiri di saat klakson mobil berada di belakang menyadarkanku serta membuatku terperanjat 1/2 mati. Karenanya saya meluncurkan mobilku serta meminggir sesaat, lantaran saya khawatir pikiranku kembali kacau balau sewaktu dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja rupanya barusan saya sedang stop di lampu merah di saat saya terbujuk ujaran Wawan barusan. Serta yang lebih berarti, untung saja barusan itu saya gak sampai telanjur bermasturbasi di muka umum.

Saya gak berani mengandaikan peluang tersedianya orang yang melihatku pada saat saya melakukan perbuatan segila itu, yang  memberi peluang ke orang itu buat menambahkan kesulitan dalam hidupku. Cukup banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Udah telah! Gak boleh menyimpang lagi! Diberi pertanyaan masalah Cie Natalia kok…", dengan sedikit memarahi untuk menyingkirkan hasrat birahi yang menghinggapiku, saya minta Wawan menyambung ceritanya sesudah kupastikan status mobilku aman ditepi jalan ini.

"Nach kami jadi kian kebingungan, pengin membawa non ke dokter, kami takut diberikan pertanyaan tanyain, lagian kami kan gak mempunyai duwit non. Selalu ketepatan non Natalia telpon, nanyain non. Kami omong saja non Eliza kembali sakit, dan saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Terus non Natalia ngomong kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Sehingga kami membawa non ke kamar non, dan habis Sulikah pakaikan busana tidur non, kami baringkan non di dipan, lalu tunggu non Natalia hadir. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar ujaran mereka. Untung saja mereka memanfaatkankan pakaian tidurku barusan, jadi saya gak hingga ditemui pada kondisi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Dan sebab saya sudah ketahui perihal semuanya yang ingin kuketahui, karenanya saya memutuskan untuk tutup telephone.

"Ya telah kalaupun getho. Ini hari saya tidak pulang, jadi gak perlu dinanti-nantiin. Telah dahulu Wan…", kataku serta saya bakal menekan tombol end call sewaktu kudengar nada Wawan panggil manggilku.

"Apalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Hilang ingatan!", saya mendamprat dan tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali melesatkan mobilku dengan cukup cepat untuk susul mobil Cie Natalia. Pada akhirnya kami hingga sampai dalam rumah Cie Natalia lebih kurang jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengacauk menyepakati. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya semuanya barangku udah ada pada kamar Cie Natalia. Sudah pasti sandal dan sepatuku tak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang ada dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja mengatur barang barangnya. Bertepatan Cie Cie ingin pergi tonton sama kawan-kawan, kamu pengen tidak turut Cie Cie pergi menonton?", bertanya Cie Natalia di saat saya mulai merapikan barang bawaanku.

Saya sedikit kuatir. Saya sedang menanti telephone Andy. Kalaupun saya turut Cie Natalia, saya tidak dapat berkata dengan bebas di Andy. Namun saya tidak dapat mendapati argumen yang baik, jadi saya memastikan untuk berkata jujur di Cie Natalia.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, tetapi sorry Eliza tidak dapat turut. Eliza kembali nungguin rekan Eliza yang janji pengen telephone selekasnya", dengan enggan saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telephone? Waktu sama rekan? Hayo… rekan apa rekan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuma dapat menunduk sembari tersenyum malu.

"Gak apa apa Eliza, Cie Cie mengerti kok. Ya sudah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia minta pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengacaukank puas.

Pendek kata, pada akhirnya Cie Natalia pergi bersama kawan temannya, dan saya santai dalam kamar Cie Natalia, sendirian.

Akan tetapi saya gak kesepian, lantaran Andy menghubungiku pada pukul delapan malam. Dan bercakap dengan Andy nyata-nyata membahagiakan. Saya tidak mengira Andy yang pendiam itu nyatanya cerdas melucu dan kerap membuatku ketawa.

Kami mengulas beberapa hal, dan sama-sama menceritakan terlebih perihal sejumlah peristiwa di kelas kami masing-masing. Tidak berasa kami mengobrol hingga sampai jam sebelas malam. Sebetulnya kami sama-sama belum mengantuk, atau sedikitnya saya belum berasa mengantuk.

Tetapi saya gak sedap karena Andy udah mengontakku kelamaan, kasihan pula kalaupun pulsanya habis bertambah banyak. Toh saya kan masih dapat berjumpa dengan Andy sehari-hari di sekolah? Juga, esok saya dapat bersua dengan Andy di gereja jika saya hadir buat kebaktian yang diawali pada jam 1/2 sepuluh siang.

"Andy, telah malam nih… aku…", rasanya malas pula, tetapi saya terpaksa sekali mengucapkan ini.

"Oh iya… telah malam… tetapi esok saya bisa telephone kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharapkan, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu, serta hatiku puas sekali.

Kami berdua keduanya sama sempat termenung sejenak.

"Eliza, thanks ya telah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Tidak apa Andy, saya sukai kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas saat saya memberi ucapan kata sukai barusan.

"Mm… jika getho sudah dahulu dech Eliza… hingga esok ya… bye bye…", Andy mohon pamit padaku.

"Iya… hingga esok Andy… bye", kataku tutup penuturan kami.

Saya memencet tombol end call, serta sembari tersenyum senyuman saya membenahi barang bawaanku. Saya puas sekali. Saya mengharap Andy memang sungguh-sungguh mencintaiku. Saya mengharap gak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah kalaupun saya mengharapkan Andy sungguh-sungguh jadi doiku?

Sehabis semua tuntas, saya berpindah busana tidur. Kemeja kotorku telah kutaruh di kantung plastik yang benar-benar kusiapkan. Saat ini saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat tersirat dalam pikiranku, apa ya yang telah dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama sama bercinta? Saya terkenang bakal nasib jelek yang mengenai diriku saat saya harus pasrah ditiduri oleh 5 orang karyawan dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly dan Cie Stefanny mesti layani mereka?

Tiba-tiba saya sadar bakal gempuran nafsu yang menempa badanku saat saya mengandaikan semuanya itu, karenanya saya usaha mengubah pikiranku dari 3 pujaan hatiku itu dengan langkah menyaksikan TV. Namun sehabis lumayan lama saya saksikan TV di kamar Cie Natalia ini, tiba-tiba saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SINTAL PART8

Kupikir Cie Natalia tidak dapat berkeberatan jika saya tidur lebih dulu. Dan saya telah malas untuk ingat ingat terkait insiden apa yang sudah menempaku sepanjang hari ini. Jadi saya mematikan TV itu dan saya tiduran disamping kiri tempat tidur Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang sarat dengan kesibukan sex ini.

Sempat tebersit dalam pikiranku, barusan saya belum menghubungi papah mamaku.

Namun, ah… mereka pasti pula belum pulang ini hari, jadi kupikir tak apa apa jika esok saja saya baru memberitahu mereka. Toh saya bermalam dalam rumah kerabat sendiri. Apalagi saya sudah mengantuk dan ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', kabur samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka satu orang.

Pastilah itu Cie Natalia yang anyar pulang. Namun saya udah terlampau malas buat kembali bangun cuman untuk menegur Cie Natalia. Saya terus pejamkan mataku, dan tidak lama setalah itu saya telah tertidur nyenyak.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama